DPMD Kukar Gelar Rapat Persiapan BBGRM ke-22 Tahun 2025

redaksi

Persiapan pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) 2025.

Fajarnews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara menggelar rapat koordinasi untuk mematangkan persiapan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-22. Pertemuan tersebut berlangsung pada Jumat (11/07) di ruang rapat DPMD Kukar dan melibatkan sejumlah pihak terkait.

Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa rapat ini menghadirkan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan, desa, kelurahan, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hingga gugus tugas pendamping desa. “Kita rapat dengan beberapa pihak, beberapa OPD yang kita libatkan dalam kegiatan BBGRM tahun 2025 ini. Kita undang mereka untuk berdiskusi menyiapkan kegiatan pelaksanaan nantinya,” ujarnya.

Menurut Arianto, ada tiga segmen penting yang dibahas dalam rapat, termasuk pelaksanaan gotong royong serentak. “Pertama, BBGRM ini kita akan dilaksanakan serentak. Nanti kita juga mau seluruh OPD itu bisa berpartisipasi. Seperti biasa nanti ada kegiatan gotong royong, satu hari kita laksanakan mungkin dari jam 7 sampai jam 12 siang,” terangnya.

Untuk sementara, lokasi gotong royong direncanakan berlangsung di Tenggarong dan Tenggarong Seberang, tepatnya di sekitar Stadion Aji Imbut. “Tapi nanti kami coba berikan alternatif untuk lokasi ini, sebab ini masih didiskusikan,” kata Arianto.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa puncak peringatan BBGRM akan digelar pada 18 Juli 2025 di Kecamatan Kota Bangun. Kegiatan tersebut akan diawali dengan apel akbar sekaligus pencanangan gotong royong secara formal dan serentak.

Selain gotong royong, Pemkab Kukar juga menyiapkan lomba desa dan kelurahan terbaik dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Penilaian akan didasarkan pada laporan administratif serta dokumentasi yang disampaikan. “Nanti mereka laporkan kegiatan gotong royong tahun 2022, 2023, 2024. Itu akan dinilai oleh tim, yang pasti ketika mereka continue melakukan gotong royong setiap tahun itu, itu akan memiliki nilai tinggi,” jelas Arianto.

Arianto menegaskan, BBGRM bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan upaya untuk menjadikan gotong royong sebagai budaya yang melekat di masyarakat. “Sesuai arahan Bupati Kukar, BBGRM itu jangan hanya seremoni. Tapi betul-betul di Kukar gotong royong itu hidup eksis, terlaksana dengan baik,” tandasnya.

Adv/DPMDKukar

Related Post

Tinggalkan komentar