Kutai Kartanegara – Di tengah minimnya partisipasi politik generasi Z dan milenial, calon Wakil Bupati nomor urut 1, Rendi Solihin baru-baru ini menyelenggarakan dialog terbuka dengan anak muda di Lapangan Sudirman, Handil 3, Kutai Kartanegara.
Langkah berani ini merupakan upaya untuk mendengarkan aspirasi mereka. Rendi Solihin selalu ingin mendekat kepada generasi masa depan, bukan sebaliknya.
Dikatakan Rahmat Dermawan, selaku anggota DPRD Kutai Kartanegara, dialog terbuka ini memberikan kesempatan bagi anak muda untuk bertanya langsung kepada Rendi Solihin terutama mengenai program-program yang ia tawarkan.
Menurut Rahmat, inisiatif ini dilakukan untuk memahami keinginan anak muda, yang seringkali kurang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan politik.
“Dengan begitu, kebijakan pemerintah bisa lebih menyasar anak muda. Mereka jangan hanya diajak ketika diminta suaranya saja, tapi harus dilibatkan dalam setiap kegiatan,” ujar Rahmat Dermawan.
Hal ini menjadi sorotan utama karena Rendi Solihin adalah satu-satunya calon yang berani menggelar diskusi terbuka dengan anak-anak muda, sesuatu yang jarang dilakukan oleh politisi.
Langkah ini tentu menjadi angin segar di tengah krisis kepercayaan anak muda terhadap politik. Generasi Z dan milenial sering merasa bahwa suara mereka hanya dibutuhkan ketika pemilu, tanpa adanya keterlibatan lebih jauh dalam proses pengambilan kebijakan.
Rendi Solihin mencoba mengubah narasi tersebut. Ia menegaskan bahwa anak muda harus dilibatkan dalam setiap momen politik karena mereka adalah masa depan bangsa.
Dalam acara ini, Rendi juga memaparkan program unggulan Edi-Rendi untuk lima tahun ke depan, seperti pendidikan gratis dari PAUD hingga SMP dan program kesehatan yang menjadi prioritas.
“Anak muda, yang paling mengerti ya anak muda. Jadi kami pastikan pendidikan gratis, mulai dari seragam hingga buku. Kesehatan juga menjadi prioritas kami di lima tahun ke depan,” kata Rendi.
Baginya, politik bukan hanya tentang janji-janji di masa kampanye, tetapi juga membangun koneksi dengan pemilih, terutama generasi muda. Ia tidak hanya menjanjikan perubahan, tetapi juga membuka ruang dialog agar generasi muda merasa didengarkan.
Riyan, seorang peserta berusia 23 tahun, mengungkapkan kegembiraannya atas acara ini. “Ini pertama kali saya melihat politisi seperti Pak Rendi menggelar acara semeriah ini. Semua yang hadir sangat terhibur,” ujarnya.
Zahra, warga Handil 3 yang juga hadir, menambahkan bahwa gaya bahasa Rendi Solihin sangat relevan dengan generasi muda, membuat isu-isu politik lebih mudah dipahami.
“Pak Rendi benar-benar paham cara mendekati anak muda,” tutupnya.