Fajarnews.co, Jakarta – Kualitas udara Jakarta, menurut data IQAir pada pukul 06.00 WIB Kamis (12/6/2025), tercatat sangat buruk dengan indeks kualitas udara (AQI) di angka 169. Partikel PM2.5 tercatat sebesar 80,5 µg/m³, jauh di atas ambang aman yang direkomendasikan WHO, yakni 15 µg/m³. Jakarta pun menduduki peringkat kedua kota dengan udara terburuk di dunia, setelah Bagdad.
Masyarakat Jakarta disarankan untuk menutup jendela dan menghindari aktivitas di luar rumah demi melindungi kesehatan mereka. “Kalau pun harus ke luar ruangan, maka disarankan untuk menggunakan masker,” demikian saran dari IQAir.
Situs IQAir juga menyebutkan kota lain dengan kualitas udara sangat buruk seperti Delhi, Kinshasa, dan Addis Ababa. Di hari sebelumnya, Jakarta menempati posisi keenam sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta mengungkapkan, saat ini terdapat 31 titik Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di berbagai wilayah ibu kota. Data dari SPKU itu telah terintegrasi dengan BMKG, WRI Indonesia, dan Vital Strategies.
Menurut Kepala DLH Jakarta, Asep Kuswanto, pemerintah sedang mengupayakan penambahan 1.000 sensor kualitas udara berbiaya rendah. “Belajar dari kota lain, Bangkok memiliki 1.000 stasiun pemantau kualitas udara, Paris memiliki 400 SPKU,” ujar Asep.
Buruknya kualitas udara ini telah menimbulkan dampak nyata terhadap kesehatan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia. Beberapa penyakit yang dapat muncul di antaranya adalah asma, bronkitis, dan penyakit jantung.
Salah satu penyebab utama polusi ini adalah emisi kendaraan bermotor yang sangat tinggi di Jakarta. Ditambah lagi, pembakaran sampah serta aktivitas industri tanpa sistem filtrasi turut memperburuk keadaan.
Langkah kolaboratif antara masyarakat dan pemerintah sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah ini. Selain penggunaan masker, masyarakat diimbau untuk mengurangi aktivitas yang dapat menambah polusi.
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/6050141/kualitas-udara-jakarta-terburuk-kedua-di-dunia-kamis-pagi-12-juni-2025?page=4
Penulis : Arnelya NL