Dispar Kukar Dorong Pelestarian Budaya Lewat Kirab dan Festival Nusantara

redaksi

Fajarnews.co, Kutai Kartanegara – Menjelang pelaksanaan Kukar Festival Budaya Nusantara (KFBN) 2025, Dinas Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) resmi membuka pendaftaran peserta Kirab Budaya. Kegiatan ini dikhususkan bagi paguyuban yang berdomisili di wilayah Kukar sebagai bagian dari perayaan tahunan budaya terbesar daerah tersebut.

Kirab Budaya tahun ini mengusung tema “Ragam Budaya, Satu Nusantara”. Melalui tema itu, panitia mengajak seluruh paguyuban menampilkan kesenian rakyat khas yang mencerminkan identitas budaya daerah masing-masing. “Kami mengundang seluruh paguyuban di Kukar untuk ikut serta dan menampilkan kekayaan budaya mereka. Ini bukan sekadar pentas, tetapi juga bentuk nyata pelestarian budaya melalui ruang partisipatif,” ujar Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Awang Ivan Ahmad, Rabu (9/7/2025).

Pendaftaran dibuka hingga Minggu, 13 Juli 2025, dan pengumuman peserta terpilih dijadwalkan pada 15 Juli 2025. Sementara itu, pelaksanaan Kirab Budaya akan digelar pada Sabtu, 19 Juli 2025, di Taman Tanjong Panggung Utama Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara. Peserta dapat mendaftar secara gratis melalui tautan bit.ly/PENAMPILKIRABBUDAYAKFBN2025 atau menghubungi narahubung resmi panitia.

Menurut Awang Ivan, peserta wajib berdomisili di Kabupaten Kutai Kartanegara dan tampil secara berkelompok dengan durasi 3–5 menit. Setiap kelompok diharuskan melampirkan video serta sinopsis penampilan mereka sebagai bagian dari proses seleksi.

Dalam kesempatan itu, Awang Ivan juga menuturkan bahwa KFBN 2025 akan menghadirkan lebih dari delapan provinsi dan 20 kecamatan se-Kukar. “Kami menyiapkan tiga panggung utama di Kedaton Kesultanan, Taman Tanjong, dan Simpang Odah Etam (SOE) untuk menampilkan beragam pertunjukan budaya dari seluruh Nusantara,” jelasnya.

Selain menjadi ajang ekspresi seni, festival ini juga diharapkan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat lokal. Dispar Kukar menyiapkan area bazar UMKM di sekitar Sungai Mahakam dan Museum Mulawarman sebagai lokasi promosi dan transaksi produk usaha kecil menengah. “Kami ingin festival ini bukan hanya menampilkan budaya, tetapi juga mendukung geliat ekonomi kerakyatan,” tambahnya.

KFBN 2025 juga diharapkan menjadi ruang regenerasi budaya yang mempertemukan tradisi dengan kreativitas generasi muda. Melalui festival ini, Dispar Kukar berupaya membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.

Awang Ivan optimistis, partisipasi masyarakat yang tinggi akan menjadikan KFBN 2025 tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga wadah persatuan dan kebanggaan daerah. “Festival ini jadi ruang promosi sekaligus transaksi langsung bagi pelaku UMKM,” pungkasnya.

Adv/DisparKukar

Related Post

Tinggalkan komentar