Fajarnews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara (Dispar Kukar) terus mendorong inovasi dalam pengembangan sektor pariwisata berbasis potensi lokal. Melalui penyelenggaraan festival desa, kegiatan ini kini bukan hanya sekadar hiburan musiman, tetapi menjadi wadah penting untuk memperkuat identitas budaya dan ekonomi masyarakat di tingkat desa.
Plt. Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Ivan Ahmad, menegaskan bahwa festival desa merepresentasikan wajah sejati pariwisata Kukar. “Festival desa bukan hanya soal keramaian. Ini adalah strategi promosi wisata paling efektif sekaligus bentuk pelestarian budaya lokal,” ujarnya pada Sabtu (10/5).
Menurut Ivan, setiap desa di Kutai Kartanegara memiliki potensi luar biasa yang bisa diangkat melalui festival, mulai dari seni tradisional, kuliner khas, hingga pesona alam dan budaya. Ia menilai bahwa kegiatan ini menjadi ruang yang ideal untuk memperkenalkan kekayaan lokal kepada wisatawan.
Lebih jauh, Ivan menjelaskan bahwa semangat kolektif warga desa merupakan kekuatan utama di balik suksesnya penyelenggaraan festival. “Inilah daya tarik yang tidak bisa dipalsukan. Festival desa menunjukkan identitas, kearifan lokal, dan gotong royong yang hidup,” jelasnya.
Peran Dispar Kukar dalam program ini tidak hanya sebatas pendanaan. Pemerintah juga hadir sebagai mitra strategis melalui pendampingan teknis, promosi digital, serta penyediaan fasilitas pendukung agar festival berjalan sukses dan berkelanjutan.
Selain memberikan dampak sosial dan budaya, festival desa juga memberikan efek ekonomi yang signifikan. “Ada efek langsung. Warung ramai, homestay terisi, produk lokal laris. Inilah ekonomi berbasis komunitas yang kami dorong,” ungkap Ivan.
Sebagai contoh, Festival Danau Semayang di Desa Pela menjadi bukti konkret keberhasilan sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Festival tersebut tidak hanya meningkatkan kunjungan wisata, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga warga terhadap desanya.
Ivan menambahkan bahwa Dispar Kukar membuka peluang bagi desa lain untuk menggelar festival serupa. “Kami sangat terbuka. Desa mana pun yang punya potensi dan rencana festival, silakan ajukan. Kami bantu semampu kami, dari promosi hingga pelatihan,” tegasnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya tengah memperkuat promosi digital melalui media sosial, situs web, dan jaringan mitra wisata agar gaung festival desa terdengar hingga ke luar daerah. Menurutnya, kekuatan pariwisata Kukar justru terletak pada keunikan yang hidup di desa-desa.
“Pariwisata yang kuat dibangun dari bawah. Dari desa. Karena di sanalah keunikan dan keaslian berada,” tutup Ivan, seraya menegaskan bahwa Dispar Kukar akan terus menjaga semangat festival desa sebagai wajah asli Kutai Kartanegara yang berkarakter, inklusif, dan berkelanjutan.
Adv/DisparKukar


