Pembangunan Semenisasi di Kecamatan Kota Bangun Darat Capai Rp46 Miliar

redaksi

Foto: Semenisasi akses jalan poros kecamatan Kota Bangun Darat yang akan mulai dikerjakan pada tahun 2024.
Foto: Semenisasi akses jalan poros kecamatan Kota Bangun Darat yang akan mulai dikerjakan pada tahun 2024.

Fajarnews.co, TENGGARONG- Pemekaran Kecamatan Kota Bangun Darat baru saja dilakukan pada tahun 2023 lalu. Hal tersebut dilakukan secara definitif oleh Pemerintah Kabupaten.

Camat Kota Bangun Darat Julkifli menyampaikan, bahwa pembangunan tersebut terus berjalan, salah satunya yaitu semenisasi untuk akses menuju Kantor Camat yang akan dikerjakan pada tahun ini.

“Alhamdulillah tahun 2024 ini ada anggaran yang dikeuarkan melalui Dinas PU sekitar Rp46 miliar. Dan anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD),” kata Julkifli.

Semenisasi tersebut meliputi beberapa desa diantaranya yaitu Desa Sukabumi, Sedulang, Kedang Ipil dan Wonosari. Adapun panjang jalan tersebut yakni sekitar 10 kilometer.

“Semenisasi ini rencananya akan terealisasi pada tahun ini, dan akan full semuanya. Sehingga akses masyarakat Kota Bangun I, II dan III akan mudah,” terangnya kepada wartawan Selasa (12/3) kemarin.

Saat ini proses lelang sudah rampung. Dan informasinya, pengerjaan semenisasi tersebut sudah dimenangkan oleh salah satu kontraktor.

“Untuk pengerjaan semenisasi ini akan bersamaan dengan pembangunan Kantor Camat Kota Bangun Darat. Dan pembangunan kantor kecamatan tersebut akan menghabiskan anggaran sebesar Rp17 miliar, dan lahan seluas 2,75 hektare,” jelasnya.

Dirinya berharap, bahwa pembangunan jalan tersebut tidak ada hambatan. Sebab, akses jalan tersebut merupakan bagian program pemerataan pembangunan oleh pemerintah daerah.

“Semenisasi jalan tersebut dilakukan di pusat ibu kota Kecamatan Kota Bangun Darat yang berada di Desa Kedang Ipil. Rencananya akan ada dua jembatan yang mengantarkan pengendara menuju Kedang Ipil yang memiliki bentang mencapi 30 meter,” bebernya.

“Jika jembatan ini tidak dikerjakan, maka pembangunan jalan sepanjang 1,9 km yang ada di antara dua jembatan tersebut belum bisa dikerjakan. Kondisi jalan itu baru dilapisi agregat saja. Keberadaan jembatan ini sangat penting untuk menunjang pengangkutan material menuju Kedang Ipil,” pungkasnya.

Penulis : Bayu Andalas Putra

Related Post

Tinggalkan komentar