Jakarta – Bahlil Lahadalia terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI yang digelar pada Rabu (21/8/2023) di JCC, Senayan, Jakarta.
Dengan dukungan penuh dari seluruh peserta Munas XI Partai Golkar, Bahlil secara resmi menggantikan Airlangga Hartarto yang sebelumnya memimpin partai tersebut.
Dalam Munas ini, Bahlil menjadi calon tunggal setelah Ridwan Hisjam, satu-satunya kandidat lainnya, dinyatakan tidak memenuhi syarat. Setelah resmi ditetapkan sebagai Ketua Umum, Bahlil diberi mandat untuk menyusun kepengurusan DPP Golkar periode 2024-2029.
Dalam pidato perdananya, Bahlil menyinggung tentang pentingnya kehati-hatian ketika ada kadernya yang berurusan dengan “Raja Jawa,” meski ia tidak merinci lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut.
“Sudah waduh ini dan sudah banyak, sudah lihatkan barang ini kan? Ya tidak perlu saya ungkapkanlah. Enggak perlu,”ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya benar-benar tidak memiliki kepentingan pribadi, melainkan berkomitmen untuk membawa Golkar menuju masa depan yang lebih baik, serta mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin.
“Saya enggak punya kepentingan apa-apa pribadi, kepentingan saya ke depan adalah Golkar lebih baik dari sekarang. Karena itu pemerintahan Pak Prabowo-Gibran sebagai kelanjutan dari pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin,” tegasnya.
Dengan terpilihnya Bahlil Lahadalia, Partai Golkar memasuki babak baru di bawah kepemimpinan yang diharapkan mampu menjaga stabilitas dan meraih kesuksesan di masa mendatang.