Fajarnews.co, Jakarta – Strategi manipulatif child grooming semakin marak terjadi dan mengancam anak-anak. Dengan membangun hubungan emosional, pelaku secara perlahan mendapatkan kepercayaan korban sebelum mengeksploitasi mereka secara seksual.
Tidak hanya orang asing, pelaku bisa berasal dari lingkungan terdekat anak, seperti keluarga, guru, pekerja sosial, atau bahkan teman sebaya yang lebih tua. Dalam beberapa kasus, remaja juga dapat melakukan grooming terhadap anak yang lebih muda.
Child grooming dapat berlangsung dalam jangka waktu yang bervariasi, dari hitungan minggu hingga bertahun-tahun. Pelaku cenderung menunggu momen yang tepat hingga korban benar-benar percaya dan bergantung pada mereka.
Dunia nyata maupun dunia maya menjadi tempat utama pelaku beroperasi. Anak-anak sering menjadi sasaran di lingkungan sekitar seperti rumah dan sekolah, atau melalui platform digital seperti media sosial, aplikasi pesan, dan gim online.
Anak-anak yang merasa kesepian, kurang percaya diri, atau memiliki masalah keluarga menjadi target utama pelaku. Mereka lebih rentan terhadap perhatian yang diberikan dan lebih mudah dipengaruhi oleh bujukan serta manipulasi emosional.
Untuk mencapai tujuannya, pelaku menggunakan berbagai teknik manipulatif seperti gaslighting dan isolasi sosial. Mereka berusaha membuat korban meragukan dirinya sendiri, menjauh dari keluarga serta teman-temannya, sehingga semakin bergantung pada pelaku.
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/4712821/kenali-karakteristik-dan-pihak-yang-dapat-jadi-pelaku-child-grooming
Penulis : Arnelya NL