Fajarnews.co, Samarinda – Kenaikan harga beras yang terus merangkak membuat masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) semakin tertekan. Tidak hanya berdampak pada konsumen, tetapi juga mengancam keseimbangan ekonomi, terutama di sektor pertanian yang menjadi tumpuan utama provinsi ini.
Kondisi ini memunculkan perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Guntur. Menurutnya, harga beras yang melambung tinggi berakar pada harga gabah yang terus naik, yang pada gilirannya disebabkan oleh biaya produksi yang semakin mahal, terutama harga pupuk.
“Pupuk yang mahal menjadi akar permasalahan. Ketika harga pupuk tinggi, petani terpaksa menjual gabah dengan harga yang lebih tinggi, yang kemudian berimbas pada lonjakan harga beras,” jelas Guntur.
Sebagai wakil rakyat dari Kutai Kartanegara, Guntur mengungkapkan bahwa sektor pertanian di Kaltim saat ini berada di bawah tekanan berat. Harga gabah yang melonjak semakin memperburuk situasi, di mana petani kesulitan memperoleh keuntungan yang memadai akibat tingginya biaya produksi.
Untuk mengatasi masalah ini, Guntur mengusulkan agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) berperan lebih aktif dalam menyediakan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini, menurutnya, dapat mengurangi beban petani dan menjaga stabilitas harga gabah.
“Jika harga pupuk bisa ditekan, tentu harga gabah juga akan stabil, dan ini akan berdampak positif pada harga beras di pasaran,” ujar Guntur.
Selain itu, ia juga menekankan perlunya perbaikan distribusi pupuk yang lebih efisien, serta peningkatan jumlah gabah yang tersedia di pasar lokal. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap pihak ketiga yang sering kali menjadi penyebab lonjakan harga.
Guntur berharap, dengan penerapan solusi-solusi strategis ini, sektor pertanian di Kaltim dapat kembali pulih dan lebih stabil. Petani akan lebih terbantu dalam mengelola biaya produksi, dan harga pangan, khususnya beras, dapat lebih terjangkau bagi masyarakat.
“Dengan langkah ini, kami yakin petani akan terbantu dan harga beras bisa stabil di Kaltim,” tutupnya.
Isu ini menjadi sorotan penting, mengingat sektor pertanian adalah fondasi ketahanan pangan daerah. Dukungan terhadap petani sangat penting untuk menciptakan keseimbangan yang menguntungkan semua pihak, baik dari sisi produsen maupun konsumen.
Penulis : Reihan Noor