Ananda Emira Moeis, Digitalisasi Pendidikan Jadi Kunci Kreativitas dan Inovasi di Kaltim

redaksi

Foto: Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Ist)
Foto: Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. (Ist)

Fajarnews.co, Samarinda – Kemajuan teknologi membuka peluang besar untuk transformasi pendidikan, termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim). Wakil Ketua II DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, menilai digitalisasi menjadi kunci untuk meningkatkan mutu pembelajaran sekaligus menjawab tantangan di era modern. Namun, menurutnya, perjalanan menuju pendidikan digital yang inklusif dan merata masih membutuhkan banyak pembenahan.

“Digitalisasi pendidikan adalah langkah strategis untuk membuat proses belajar lebih interaktif dan kreatif. Tapi, kita harus memastikan semua siswa dan guru, baik di kota maupun daerah terpencil, memiliki akses yang setara terhadap teknologi ini,” ungkap Nanda, sapaan akrab politisi PDI Perjuangan (PDIP) tersebut, pada Minggu, 3 November 2024.

Nanda menyoroti program One Teacher, One Laptop yang telah berjalan di sejumlah sekolah sebagai salah satu inisiatif awal. Ia menyebut program ini merupakan fondasi penting dalam mengintegrasikan teknologi ke ruang kelas, tetapi masih ada pekerjaan besar untuk memperluas dampaknya.

“Program ini bagus, tapi perlu langkah yang lebih masif agar manfaat digitalisasi terasa hingga ke daerah terpencil,” tambahnya.

Bagi Nanda, salah satu tantangan utama dalam digitalisasi pendidikan adalah infrastruktur. Ia menekankan pentingnya memastikan akses listrik dan internet yang stabil di seluruh wilayah Kaltim, terutama di daerah yang sulit dijangkau.

“Tanpa listrik dan internet yang memadai, program digitalisasi ini tidak akan bisa berjalan optimal. Infrastruktur dasar ini harus menjadi prioritas,” jelasnya.

Selain infrastruktur, Nanda juga menyoroti pentingnya peningkatan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi. Ia mengapresiasi semangat para guru yang terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, serta dukungan pemerintah melalui program pelatihan.

“Guru kita tidak hanya menjalankan perannya sebagai pengajar, tetapi juga terus belajar menghadapi tantangan teknologi. Ini adalah bukti komitmen mereka untuk memberikan yang terbaik bagi siswa,” ujarnya.

Nanda berharap digitalisasi pendidikan di Kaltim tidak hanya menjadikan pembelajaran lebih fleksibel, tetapi juga mampu mengakselerasi kreativitas dan interaksi antara guru dan siswa. Ia optimistis bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, pendidik, dan masyarakat, pendidikan digital yang merata dapat terwujud.

“Digitalisasi ini harus menjadi jembatan yang mempertemukan kebutuhan pendidikan dengan peluang teknologi. Dengan begitu, kita tidak hanya mempersiapkan siswa menghadapi masa depan, tetapi juga membangun generasi yang kreatif dan inovatif,” tutupnya.

Penulis : Reihan Noor

Related Post

Tinggalkan komentar