Fajarnews.co, Samarinda – Dalam rangka reses Masa Sidang I 2024, anggota DPRD Kaltim kembali turun langsung untuk menyerap aspirasi masyarakat. Salah satu yang menonjol adalah Wakil Ketua II DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis, yang baru saja menyelesaikan resesnya di Samarinda, ibu kota Kalimantan Timur. Dari pertemuan tersebut, terungkap beberapa persoalan krusial yang tengah dihadapi oleh masyarakat setempat.
Pertama, penerangan jalan umum (PJU) di beberapa kawasan masih jauh dari memadai. Hal ini menjadi sorotan, mengingat penerangan jalan sangat penting untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga, terutama pada malam hari. Banyak keluhan muncul dari masyarakat yang merasa kawasan mereka masih gelap dan rawan kriminalitas.
Selain itu, drainase juga menjadi perhatian utama. Dengan curah hujan yang tinggi, sistem drainase yang buruk menjadi faktor utama penyebab banjir yang mengganggu aktivitas warga. Masyarakat menginginkan adanya pembenahan sistem drainase yang lebih baik agar masalah banjir dapat diminimalisir, terutama di musim hujan.
Kondisi jalan yang rusak di berbagai titik juga tidak luput dari perhatian. Jalan yang berlubang atau tidak rata menjadi salah satu keluhan warga yang mengganggu mobilitas sehari-hari. Hal ini tentu berdampak pada kenyamanan dan keselamatan pengendara, sehingga membutuhkan perbaikan yang segera dilakukan.
Tak kalah penting, masalah ketersediaan air bersih juga menjadi isu yang krusial. Beberapa daerah di Samarinda masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan akses air bersih yang memadai. Hal ini dirasakan sangat mengganggu, mengingat air bersih merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk kesejahteraan masyarakat.
“Empat hal ini sangat strategis untuk kenyamanan bersama. Kami di DPRD bersama Pemprov Kaltim akan terus bekerja keras demi perubahan nyata di Samarinda,” tegas Ananda Emira Moeis.
Dia juga mengapresiasi sikap masyarakat Kota Tepian yang lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi. Menurutnya, itulah yang menjadi dasar kuat dalam mendorong perbaikan dan perubahan di Samarinda.
Penulis : Reihan Noor