Fajarnews.co, – Kalimantan kembali menjadi sorotan setelah sebuah video viral menampilkan aksi buaya di Sungai Barito yang diduga “berpura-pura tenggelam” untuk memancing mangsa. Dalam video tersebut, buaya terlihat mengayun-ayunkan tangannya di permukaan air, menyerupai gerakan manusia yang tengah meminta pertolongan.
Spekulasi pun berkembang di kalangan netizen. Mereka beranggapan bahwa tindakan buaya tersebut adalah taktik untuk menarik perhatian mangsanya. Bahkan, analogi “buaya pengelabui” menjadi tren di media sosial. Tak hanya di dalam negeri, media asing seperti Economic Times dan The Africa Logistics ikut menyoroti fenomena ini.
Menurut laporan Economic Times, buaya dikenal sebagai predator cerdas yang menggunakan strategi unik untuk menangkap mangsa. Mereka mencatat bahwa buaya kerap menggunakan ranting untuk memancing burung, sebuah perilaku yang juga diamati pada aligator di Louisiana dan India.
Di sisi lain, warga setempat di Kalimantan Timur memiliki cerita yang mendukung klaim ini. Agus, seorang warga, berbagi pengalamannya dengan The Africa Logistics. “Kami melihat buaya yang tampak tak bergerak, seakan-akan sudah mati. Ketika teman saya mendekat, buaya itu tiba-tiba menyerang,” ujarnya.
Namun, beberapa pakar memberikan perspektif berbeda. Dr. Andi Pranoto, pakar biologi margasatwa, menegaskan bahwa buaya adalah predator oportunis yang terus mengembangkan strategi berburu.
Sementara itu, Brandon Sideleau dari Charles Darwin University membantah klaim bahwa buaya meniru manusia. Ia menilai tindakan buaya dalam video viral tersebut bisa jadi disebabkan oleh mangsa yang ada di mulutnya atau bahkan masalah neurologis.
“Misinformasi seperti ini berbahaya karena dapat mendorong masyarakat untuk mengambil langkah yang merugikan populasi buaya dan manusia,” tegas Sideleau.
Fenomena ini memang menarik perhatian, namun para ahli sepakat bahwa perlu penelitian lebih mendalam untuk memahami perilaku unik buaya tersebut. (*)
Penulis : Rachaddian (dion)
