Fajarnews.co – Melalui kerjasama strategis antara PT Pertamina (Persero) dan Bank BRI, UMKM di Samarinda kini mendapat peluang untuk tumbuh dan berkembang lebih pesat, mengangkat daya saing mereka agar siap bersaing di tingkat yang lebih tinggi.
Supervisor Rumah BUMN Pertamina, Novi Purwanti, mengungkapkan bahwa tujuan utama dari kerjasama ini adalah untuk memberdayakan pelaku UMKM di Samarinda agar lebih berkembang dan mandiri. “Kami ingin melihat UMKM di Samarinda semakin maju dan berdaya saing,” ujar Novi dalam acara yang berlangsung pada Kamis lalu.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, kedua perusahaan meluncurkan program “Sosialisasi dan Pembinaan PUMK: Akselerasi Bisnis UMKM” yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas UMKM melalui pendampingan intensif serta penguatan aspek legalitas usaha. Program ini juga menyasar para pelaku UMKM yang telah menerima Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PUMK) dari Pertamina lewat Bank BRI.
Novi menambahkan, salah satu tujuan utama dari program ini adalah untuk memfasilitasi UMKM dalam memperluas pasar dan meningkatkan kapasitas manajerial mereka, agar dapat berkembang ke level yang lebih tinggi. “Kami ingin para pelaku UMKM mampu memperkuat fondasi usaha mereka dan mampu bersaing secara lebih luas,” tuturnya.
Yura Nuran Aafi, Departemen Head Ekosistem 2 BRI Samarinda, menambahkan bahwa program ini juga akan memberikan pendampingan mengenai pengelolaan dana PUMK secara efektif. “Pembinaan dalam pengelolaan dana ini sangat krusial untuk memastikan dana yang diterima dimanfaatkan secara optimal demi pengembangan usaha,” jelas Yura.
Pada acara ini, Ferdiansyah dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Balikpapan hadir sebagai narasumber, menjelaskan pentingnya legalitas usaha bagi UMKM. Salah satu materi yang disampaikan adalah cara pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB), yang menurutnya merupakan hal fundamental bagi UMKM untuk memperluas akses pasar dan mendapatkan kepercayaan lebih dari konsumen.
Materi yang disampaikan mendapatkan antusiasme tinggi dari peserta, seperti diungkapkan oleh Robert Difi, salah seorang peserta yang merasa terbantu dengan informasi terkait legalitas usaha. “Semoga program ini terus berlanjut dan disertai dengan buku panduan untuk mempermudah pengurusan legalitas usaha,” harap Robert.
Selain penguatan legalitas, peserta juga diperkenalkan dengan keunggulan Bright Gas sebagai alternatif bagi UMKM yang ingin beralih dari LPG subsidi ke non-subsidi. Bright Gas diklaim lebih hemat energi dan lebih awet, sehingga bisa memberikan solusi efisiensi bagi pelaku UMKM.
Tidak hanya itu, program ini juga mencakup sesi Mini Networking & Business Matching, yang bertujuan untuk memfasilitasi para peserta bertukar informasi, menjajaki peluang kerjasama, dan memperluas jaringan bisnis antar pelaku UMKM.
Dalam rangkaian acara ini, pendataan peserta juga dilakukan untuk keperluan evaluasi serta pembinaan lanjutan. Melalui program ini, Pertamina dan Bank BRI berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM Samarinda, membuka peluang usaha baru, dan pada akhirnya, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Penulis : Reihan Noor