Jakarta – Pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024 menandai sebuah perubahan besar dalam lanskap politik nasional.
Setelah bertahun-tahun berjuang dalam dunia politik dan melalui beberapa kekalahan dalam pemilihan presiden sebelumnya, Prabowo akhirnya berhasil meraih kursi kepresidenan.
Bersama Gibran Rakabuming Raka, disebut-sebut sebagai Wakil Presiden RI termuda dibandingkan pendahulunya, pasangan ini resmi memulai masa kepemimpinannya untuk periode 2024-2029.
Upacara pelantikan yang digelar di Gedung Nusantara DPR/MPR RI berlangsung khidmat dan menjadi momen bersejarah bagi bangsa. Prabowo mengucapkan sumpah jabatan di hadapan Ketua Mahkamah Agung, menandai dimulainya masa jabatan barunya sebagai Presiden ke-8 Indonesia.
Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa,” tegasnya.
Usianya yang sudah mencapai 73 tahun menjadikannya presiden tertua yang pernah dilantik dalam sejarah Indonesia, sebuah pencapaian yang mencerminkan perjalanan panjang dan penuh liku dalam karier politiknya.
Prabowo Subianto bukan sosok baru di dunia politik Indonesia. Setelah karier militernya yang gemilang, ia beralih ke dunia politik dan menjadi salah satu tokoh sentral dalam beberapa pemilihan presiden.
Meskipun sempat mengalami kekalahan dalam pemilihan sebelumnya, kegigihan dan pengaruh kuatnya dalam dunia politik tidak pernah pudar. Kemenangan dalam Pilpres 2024 dengan perolehan 58,59 persen suara menjadi bukti bahwa rakyat Indonesia masih menaruh harapan besar pada kepemimpinannya.
Pelantikan Prabowo dan Gibran membuka babak baru bagi Indonesia. Kombinasi antara pengalaman panjang Prabowo dan energi muda Gibran menciptakan dinamika yang menarik untuk diperhatikan dalam lima tahun ke depan.
