Bontang – Dedikasi yang tinggi dalam upaya penanggulangan bencana di Kota Bontang mendapat perhatian khusus dari Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Fraksi Golkar, Sarkowi V Zahry.
Menurutnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang telah menunjukkan komitmen penting melalui implementasi dua program kunci, yaitu Kelana dan Perawan RT.
“Implementasi program Kelana dan Perawan RT di Kota Bontang merupakan langkah strategis dalam mitigasi bencana yang patut diapresiasi,” ujar Sarkowi saat melakukan kunjungan kerja di kantor BPBD Kota Bontang, Jumat (5/7/2024).
Program Kelana, yang merupakan singkatan dari Kelurahan Tanggap Bencana, sementara Perawan RT, yang mengacu pada Peta Rawan Bencana di tingkat rukun tetangga (RT), bukan sekadar instrumen administratif biasa.
Keduanya diharapkan politikus muda Golkar itu menjadi pondasi kuat dalam upaya untuk memitigasi dan merespons cepat sebuah bencana.
Keberhasilan BPBD Kota Bontang dalam mengimplementasikan program-program ini diharapkan Sarkowi menjadi contoh konkret bagi daerah lain.
“Dengan adanya Kelana dan Perawan RT, BPBD Kota Bontang telah menetapkan standar baru dalam penanggulangan bencana di tingkat lokal. Semoga bisa jadi contoh bagi daerah lainnya,” katanya.
Sejalan dengan itu, DPRD Provinsi Kaltim saat ini diketahui sedang menggodok Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Sistem Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), yang diharapkan dapat memperkuat sistem penanggulangan bencana di seluruh provinsi.
“Kami akan mendorong agar kearifan lokal dan keunikan situasi serta karakteristik daerah dapat tercermin dengan baik dalam Perda baru ini,” jelas Sarkowi.
Ia juga menekankan pentingnya substansi dan eksistensi dari regulasi baru ini agar benar-benar mendukung upaya pencegahan dan penanganan bencana.
Di akhir pernyataannya, ia mengungkapkan harapannya bahwa dengan adanya Perda baru ini, sistem penanggulangan bencana di Kaltim dapat menjadi lebih komprehensif bahkan terintegrasi.
Dengan demikian, implementasi program Kelana dan Perawan RT di Kota Bontang tidak hanya menjadi langkah inovatif, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun ketahanan terhadap bencana secara holistik dan efektif.
“Kami juga mendorong agar perhatian pada BPBD baik provinsi maupun kabupaten/kota bisa ditingkatkan. Komitmen kepala daerah sangat penting yang harus tergambar pada kenaikan anggaran, kelengkapan sarana dan prasarana secara layak, peningkatan kapasitas personel juga dorongan untuk membentuk forum multistakeholder peduli bencana di wilayah masing-masing,” tegasnya.