Fajarnews.co, Kutai Kartanegara – Festival Erau Adat Kutai kembali menghadirkan suasana kebersamaan lewat tradisi Beseprah yang digelar di sepanjang Jalan Diponegoro, Tenggarong. Kegiatan dimulai dari depan Museum Mulawarman dan diikuti ribuan orang dari berbagai kalangan masyarakat.
Beseprah, yang telah menjadi ikon budaya Kutai Kartanegara, memperlihatkan suasana lesehan di mana warga, instansi pemerintahan, hingga komunitas duduk bersama menikmati hidangan di atas tikar saprah. Tradisi ini selalu dinantikan karena mampu menghadirkan keakraban lintas lapisan sosial.
Camat Tenggarong menegaskan bahwa keikutsertaan kantornya dalam acara ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap pelestarian adat dan budaya daerah. “Tradisi Beseprah bukan hanya sekadar makan bersama, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan persaudaraan. Kami dari Kantor Camat Tenggarong bangga bisa ikut serta meramaikan kegiatan ini,” ujarnya.
Suasana penuh keakraban semakin terlihat ketika semua orang duduk sejajar tanpa perbedaan pangkat maupun jabatan. Hal ini menegaskan filosofi Beseprah sebagai ruang kebersamaan yang menyatukan seluruh masyarakat.
Selain jajaran pegawai Kantor Camat Tenggarong, acara juga diikuti perangkat daerah, tokoh masyarakat, pelajar, hingga ribuan warga Tenggarong. Kehadiran mereka menambah semarak suasana yang mencerminkan keguyuban dan solidaritas sosial.
Festival Erau melalui tradisi Beseprah tidak hanya menjadi sarana pelestarian adat, tetapi juga daya tarik wisata budaya. Setiap tahun, kegiatan ini selalu menjadi magnet bagi pengunjung yang ingin merasakan langsung nuansa kebersamaan khas masyarakat Kutai Kartanegara.
Dengan semangat persaudaraan yang terbangun, Beseprah diharapkan tetap terjaga dan diwariskan lintas generasi. Masyarakat Tenggarong pun melihat acara ini bukan hanya ritual tahunan, melainkan juga sebagai bagian dari identitas budaya daerah.
Adv/DPMDKukar