Zelensky Siap Mundur dari Jabatan Presiden demi Keanggotaan NATO dan Perdamaian Ukraina

redaksi

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky. Foto/Dok. President.gov.ua

Fajarnews.co, Kyiv – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan kesediaannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya jika hal itu diperlukan untuk mempercepat keanggotaan Ukraina di NATO dan mencapai perdamaian. Dalam pernyataannya yang disampaikan di forum “Ukraine. Year 2025” di Kyiv pada Sabtu pekan lalu, Zelensky menegaskan bahwa dia tidak terikat untuk berkuasa selama bertahun-tahun. Ia bahkan bersedia menukar jabatannya dengan keanggotaan NATO jika diperlukan untuk keamanan Ukraina.

Zelensky menyampaikan bahwa fokus utama saat ini adalah memastikan Ukraina aman dan terlindungi, bukan mempertahankan kekuasaannya. “Jika perdamaian untuk Ukraina, jika Anda benar-benar membutuhkan saya untuk meninggalkan jabatan saya, maka saya siap,” ungkap Zelensky. Pernyataan ini menunjukkan tekad kuatnya untuk memprioritaskan kepentingan negara dan rakyat Ukraina di tengah konflik yang berkepanjangan dengan Rusia.

Selain itu, Zelensky juga membahas kesepakatan dengan Amerika Serikat terkait ganti rugi atas bantuan militer yang telah diberikan. Ia mengonfirmasi bahwa Ukraina menerima usulan ganti rugi tersebut, meskipun ada perbedaan pendapat mengenai jumlah utang yang harus dibayar dengan pendapatan dari sumber daya alam Ukraina. Menurut Zelensky, utang yang diusulkan oleh Amerika Serikat terlalu besar dan akan membebani generasi mendatang di Ukraina.

Masa jabatan Zelensky seharusnya berakhir pada Mei 2024. Namun, keputusan untuk tidak menggelar pemilu dengan alasan darurat perang telah menuai kritik. Beberapa pihak menuduhnya berusaha memperpanjang masa jabatannya agar dapat tetap berkuasa. Meskipun demikian, Zelensky menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil demi menjaga stabilitas negara di tengah perang yang masih berlangsung.

Dalam forum yang sama, Zelensky juga menanggapi kritik dari berbagai pihak yang menilai posisinya semakin goyah. Beberapa kalangan, termasuk mantan Presiden AS Donald Trump, menyebutnya sebagai “diktator tanpa pemilu.” Namun, Zelensky tetap berdiri teguh pada prinsipnya bahwa fokus utama adalah keamanan dan masa depan Ukraina, bukan politik internal.

Sumber : https://international.sindonews.com/read/1533905/41/zelensky-siap-mundur-sebagai-presiden-ukraina-1740355341
Penulis : Arnelya NL

Related Post

Tinggalkan komentar