Pembicaraan AS-Rusia di Riyadh Berpotensi Akhiri Perang Ukraina

redaksi

(kiri) Presiden Rusia, Vladimir Putin bersama (kanan) Predisen Amerika, Donald Trump. Foto/Reuters/Kevin Lamarque

Fajarnews.co, Riyadh – Pembicaraan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada Selasa, 19 Februari 2025, memberikan harapan bahwa perang Rusia dan Ukraina akan segera berakhir. Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk melanjutkan pembicaraan guna mencari solusi damai yang permanen untuk mengakhiri konflik di Ukraina, meskipun terdapat sejumlah perbedaan, terutama terkait dengan keanggotaan Ukraina dalam NATO.

Pertemuan yang berlangsung selama empat setengah jam ini merupakan pertemuan pertama antara pejabat AS dan Rusia untuk membahas penyelesaian konflik Ukraina. Dalam pembicaraan tersebut, Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, menyatakan bahwa perang ini harus berakhir secara permanen dan akan melibatkan negosiasi tentang wilayah serta jaminan keamanan. Hal senada juga ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang mengatakan bahwa tim tingkat tinggi akan memulai pembicaraan lebih lanjut untuk memfasilitasi misi diplomatik masing-masing negara di Washington dan Moskow.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan bahwa Moskow tidak akan menerima kehadiran pasukan NATO di Ukraina, meskipun dengan bendera yang berbeda. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menambahkan bahwa NATO harus mengingkari janji yang dibuat pada 2008 terkait kemungkinan keanggotaan Ukraina.

Namun, pembicaraan tersebut tidak melibatkan Ukraina secara langsung. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menunda kunjungannya ke Arab Saudi yang semula dijadwalkan pada Rabu dan menegaskan bahwa perundingan yang bertujuan untuk mengakhiri perang tidak bisa dilakukan tanpa partisipasi Ukraina. Ukraina juga menuntut agar perundingan tersebut melibatkan negara-negara Eropa, termasuk Turki, untuk memastikan proses yang adil.

Mantan Presiden AS, Donald Trump, yang turut merespons hasil pembicaraan tersebut, menyatakan bahwa ia lebih yakin akan tercapainya kesepakatan perdamaian setelah pembicaraan di Riyadh. Trump juga menegur Ukraina karena merasa disisihkan dalam perundingan dan mengingatkan bahwa Ukraina seharusnya sudah memulai negosiasi tiga tahun lalu.

Meski begitu, Ukraina tetap menganggap bahwa setiap perundingan harus melibatkan mereka langsung dan dilakukan dengan keadilan, tanpa hanya menguntungkan satu pihak.

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20250219065154-4-611728/good-bye-perang-rusia-ukraina-segera-tamat-tapi
Penulis : Arnelya NL

Related Post

Tinggalkan komentar