Fajarnews.co, Manado – Insiden kekerasan yang menyebabkan kematian seorang remaja terjadi di Kecamatan Sario, Kota Manado, pada Senin pagi, 4 Agustus 2025. Korban diketahui bernama Alberto Benedict Joel Tanos, seorang pelajar berusia 18 tahun. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh rekan-rekannya, namun nyawanya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal pada pukul 08.05 WITA.
Peristiwa ini bermula ketika korban menuju sebuah rumah di Jalan Sion, setelah sebelumnya menerima informasi tentang keberadaan pacar korban yang sedang pesta minuman keras bersama teman-temannya. Di lokasi tersebut, diduga terjadi percekcokan yang berujung pada perkelahian. Situasi semakin memanas hingga mengakibatkan korban mengalami luka serius.
Menurut keterangan saksi yang berada di lokasi, korban sempat terdorong ke dalam konflik fisik dengan dua orang pria yang berada di dalam rumah. Kedua pria tersebut kini telah diamankan oleh pihak kepolisian. Dalam keterangan resmi, aparat menyebut bahwa korban mengalami luka tusuk yang menjadi penyebab utama kematiannya.
Tim gabungan dari Polsek Sario dan Resmob Polresta Manado bergerak cepat usai menerima laporan. Kedua terduga pelaku ditangkap beberapa jam kemudian di wilayah Kelurahan Sario Kota Baru, Lingkungan 4. “Penangkapan berlangsung kondusif dan kedua pria tersebut langsung dibawa ke kantor polisi untuk proses pemeriksaan,” ungkap salah satu petugas.
Sementara itu, pihak keluarga korban telah diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Polresta Manado. Proses hukum akan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Hingga saat ini, pihak berwajib masih mendalami motif serta kronologi lengkap kejadian tersebut.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Kasus ini tengah dalam penanganan serius dan akan dikawal hingga tuntas.
Tragedi ini menjadi perhatian masyarakat Kota Manado, khususnya kalangan pendidikan dan keluarga korban. Beberapa tokoh masyarakat turut menyampaikan dukacita serta meminta agar proses hukum dijalankan secara adil. Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah korban, suasana duka dirasakan oleh banyak pihak yang mengenal korban secara pribadi.
Hingga berita ini diterbitkan, polisi masih mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk melengkapi berkas perkara. Kasus ini juga memunculkan kembali diskusi publik tentang pentingnya edukasi penyelesaian konflik secara damai di kalangan remaja. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan pendekatan profesional dan transparan.
Sumber : https://www.sulutzone.com/hukrim/79115676621/kronologi-pembunuhan-joel-tanos-bos-kecil-yang-baik-hati-cucu-9-naga-manado
Penulis : Arnelya NL