Fajarnews.co, Jakarta – Pemerintah kembali menegaskan komitmennya dalam menjamin kebebasan pers di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, setelah insiden teror yang menimpa kantor redaksi Media Tempo. Kantor media tersebut menerima kiriman kepala babi dan bangkai tikus, yang diduga sebagai bentuk intimidasi.
Dalam pesan tertulis kepada wartawan pada Minggu, Hasan menegaskan bahwa tidak ada perubahan dalam sikap pemerintah terhadap kebebasan pers. Pemerintah, katanya, tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang diatur dalam UUD 1945, UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, serta UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM).
Menurut Hasan, kebebasan pers adalah bagian dari kedaulatan rakyat yang harus dijaga. Ia memastikan bahwa pemerintah tidak akan melakukan sensor atau pembredelan terhadap media mana pun. Insiden yang dialami Media Tempo menjadi perhatian publik, tetapi pemerintah tetap berpegang pada prinsip bahwa pers harus bekerja secara independen dan bebas dari tekanan.
Selain menegaskan jaminan terhadap kebebasan pers, Hasan juga mengingatkan bahwa media memiliki tanggung jawab dalam menyampaikan informasi yang akurat dan benar. Menurutnya, Undang-Undang Pers telah mengatur bahwa setiap pemberitaan harus dilakukan berdasarkan fakta dan prinsip jurnalistik yang benar.
Pemerintah, kata Hasan, akan terus memastikan bahwa ekosistem kebebasan pers tetap terjaga di Indonesia. Namun, di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa pers memiliki peran penting dalam menjaga kualitas informasi yang disampaikan kepada publik.
Dengan adanya insiden teror ini, Hasan berharap agar semua pihak tetap menghormati kebebasan pers dan tidak menggunakan cara-cara intimidatif dalam menyampaikan ketidakpuasan terhadap media. Pemerintah berkomitmen untuk menindak segala bentuk ancaman yang mengganggu kebebasan pers di Indonesia.
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/4731025/hasan-nasbi-tegaskan-komitmen-pemerintah-jamin-kebebasan-pers
Penulis : Arnelya NL
