Desa Perangat Baru Miliki Produk Kopi Luwak Liberika yang Mendunia

redaksi

Foto: Kampung Kopi di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Fajarnews.co, TENGGARONG – Di Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Desa Perangat Baru mencuri perhatian sebagai penghasil kopi luwak jenis Liberika. Komoditas unggulan ini bukan hanya membawa nama desa ke panggung nasional, tetapi juga menjadi harapan baru bagi perekonomian lokal.

Kepala Desa Perangat Baru, Fitrianti, menjelaskan bahwa kopi luwak Liberika menjadi ikon desa yang membawa manfaat besar bagi masyarakat.

“Kami ingin kopi luwak ini dikenal luas dan memberikan dampak langsung pada kesejahteraan warga,” ungkapnya, Rabu (20/11/2024).

Saat ini, sebanyak 24 petani telah tergabung dalam kelompok tani kopi. Pemdes berencana memperluas kelompok ini untuk melibatkan lebih banyak warga. Meskipun menghadapi tantangan seperti proses penanaman yang memakan waktu hingga dua tahun, petani tetap optimis.

“Dua kali musim panen besar per tahun bisa menghasilkan hingga 1 kilogram kopi luwak per hektare per hari,” kata Fitrianti.

Ia menambahkan, bahwa Kopi luwak Liberika dari desa ini dihargai hingga Rp5 juta per kilogram. Hotel-hotel ternama seperti Mercure dan Ibis bahkan memasarkan kopi ini kepada tamu-tamu mereka. Namun, keterbatasan produksi menjadi kendala utama dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat.

“Di Pantai Pandawa, kopi kami dijual hingga Rp500 ribu per sloki. Kami telah menjalin MOU dengan mitra pemasaran, tapi terbatasnya produksi membuat kami harus selektif menerima pesanan,” jelasnya.

Untuk mendukung produksi, Pemkab Kutai Kartanegara menyediakan bantuan berupa rumah produksi, lantai jemur, pupuk, dan herbisida. Bantuan ini membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas hasil kopi para petani.

Pihaknya optimistis dapat menjadi sentra kopi luwak Liberika terbesar di Indonesia. Dengan dukungan alam yang melimpah dan kerja sama antara petani dan pemerintah, desa ini bersiap memasuki pasar global.

“Kami ingin membangun industri kopi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Fitrianti.

Kopi luwak Liberika dari Desa Perangat Baru kini menjadi simbol kualitas dan kerja keras. Di setiap cangkir kopi, tersimpan cerita perjuangan para petani yang berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik. Desa kecil ini membuktikan bahwa dengan tekad kuat, mereka mampu bersaing di kancah industri kopi internasional.

Penulis: Bayu

Related Post

Tinggalkan komentar