Fajarnews.co, TENGGARONG – Menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yang akan berlangsung di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Kukar akan memetakan dan mengidentifikasi jenis-jenis potensi konflik yang mungkin terjadi di Kukar.
Kepala Kesbangpol Kukar, Rinda Desianti mengatakan, pihaknya akan turut melibatkan seluruh elemen pemerintahan mulai dari kecamatan, kelurahan, desa hingga ke tingkat Rukun Tentangga (RT).
“Isu Pilkada ini lebih sensitif, jadi pemetaan harus mencakup berbagai tingkatan mulai dari RT, kelurahan, desa, hingga kecamatan,” kata Rinda, Selasa (11/6/2024).
Pihaknya juga bekerjasama dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) untuk memetakan konflik di Kukar. Hal tersebut, agar data yang diidentifikasi bisa lebih akurat.
Selain itu, Kesbangpol Kukar juga melakukan survei dengan menggunakan google form. Kemudian, data tersebut akan di analisa lebih lanjut dan Kesbangpol Kukar akan membuat diagram yang menunjukkan kondisi konflik di berbagai wilayah.
Selain kondusifitas wilayah, Rinda juga berharap agar partisipasi masyarakat pada Pilkada kali ini bisa meningkat dari penyelenggaraan sebelumnya.
Seperti diketahui, Partisipasi pada Pilkada 2020 lalu, hanya berkisar di angka 57 persen saja. Maka dari itu, ia menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada tahun ini bisa mencapai 70 persen.
“Kami berharap agar proses pemutakhiran daftar pemilih bisa berjalan dengan baik. Dan kejadian orang meninggal namun masih muncul di DPT sangat kami hindari,” jelasnya.
Sekalipun terjadi, pihaknya akan mendorong penerbitan akta kematian oleh Disdukcapil atau surat keterangan dari lurah atau Kepala Desa.
“Harapannya masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan mendorong keaktifan mereka dalam Pilkada. Sehingga tingkat partisipasi lebih meningkat di tahun 2024 ini,” pungkasnya.
Penulis : Bayu Andalas Putra