Fajarnews.co, Jakarta – Warga di sekitar Jakarta Garden City (JGC) kembali menyuarakan keberatan atas uji coba kedua fasilitas Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara. Uji coba tersebut dilaporkan memunculkan bau menyengat yang diduga menjadi penyebab sejumlah anak mengalami gangguan pernapasan dan infeksi mata.
Ketua RT 18 RW 14 Klaster Shinano, Wahyu Andre, menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan pertemuan dengan Gubernur Jakarta, Pramono Anung, untuk menyampaikan keluhan warga secara langsung.
“Kemarin saya sudah menghubungi Pak Gubernur lewat pesan WhatsApp untuk meminta audiensi,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (3/11/2025). Menurut Wahyu, Pramono menyatakan kesediaannya, namun waktu pertemuan masih dalam proses penjadwalan.
Wahyu menambahkan, apabila permohonan audiensi tidak segera direspons, warga dari JGC, Harapan Indah Bekasi, hingga kawasan Rorotan berencana menggelar aksi unjuk rasa lanjutan pada 10 November 2025. Tuntutan utama warga adalah penghentian operasional RDF hingga dilakukan evaluasi menyeluruh.
“Tujuan kami meminta gubernur meninjau ulang keberadaan RDF, karena sejak uji coba pertama hingga yang sekarang, masih saja muncul bau serta pencemaran udara yang berdampak pada kesehatan anak-anak,” kata Wahyu.
Dari pihak pengelola, Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta, Angga Bagus, mengatakan bahwa fasilitas deodorizer dan sistem pengendali gas telah berfungsi. Ia menjelaskan bau dapat muncul pada kondisi tertentu, misalnya saat pintu hanggar dibuka dalam proses pergantian pekerja atau pengisian bahan bakar alat berat.
“Ketika mesin beroperasi normal, sirkulasi udara dikendalikan oleh sistem deodorizer yang ada,” jelasnya.
Penolakan terhadap RDF Rorotan telah berlangsung sejak uji coba pertama pada September 2025. Warga menyebut selain masalah bau, pengelola belum dapat menunjukkan dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang lengkap. Meski akhirnya warga menyetujui uji coba kedua untuk keperluan penyempurnaan dokumen tersebut, keluhan serupa kembali muncul.


