Fajarnews.co, TENGGARONG – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat nilai-nilai gotong royong sebagai bagian dari budaya dan strategi pembangunan masyarakat. Melalui program tahunan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), semangat kolektivitas yang telah menjadi ciri khas masyarakat di Kukar terus dibangkitkan dan dikembangkan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, menyatakan bahwa gotong royong bukan sekadar jargon, melainkan tradisi hidup yang sudah melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kukar. “Budaya gotong royong ini sudah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat kita,” ujar Arianto, Senin (28/4).
Sebagai bentuk dukungan nyata, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp50 juta untuk setiap Rukun Tetangga (RT) di Kukar. Dari total dana tersebut, 15 persen diwajibkan untuk digunakan secara khusus dalam kegiatan gotong royong di lingkungan masing-masing.
“Itu sudah menjadi instruksi, dan telah kami masukkan dalam petunjuk teknis pemanfaatannya,” jelas Arianto. Kebijakan ini diharapkan menjadi pemicu lahirnya aksi kolektif yang rutin dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Kegiatan gotong royong yang didorong melalui dana tersebut mencakup berbagai sektor, mulai dari perbaikan infrastruktur ringan seperti saluran air dan jalan lingkungan, pembersihan area publik, hingga penguatan ikatan sosial antarwarga.
Program BBGRM bukan hanya menjadi ajang seremonial tahunan, tetapi juga sebagai momentum evaluasi sejauh mana partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan berbasis kebersamaan dapat terwujud. Pemerintah berharap, model pembangunan yang partisipatif ini dapat menggantikan pola top-down yang kurang menyentuh kebutuhan riil masyarakat.
Dengan memperkuat gotong royong melalui kebijakan konkret dan insentif pendanaan, Pemkab Kukar optimistis bahwa pembangunan desa akan menjadi lebih berkelanjutan, inklusif, dan berakar dari kekuatan masyarakat itu sendiri. (Adv/DPMD/Kukar)
Penulis : Reihan Noor