Fajarnews.co, Jakarta – Konten buatan artificial intelligence (AI) yang menggambarkan kerusakan Raja Ampat ramai diperbincangkan publik karena sulit dibedakan dari visual asli. Marroli J. Indarto, Plt. Direktur Komunikasi Publik Kemkomdigi, menanggapi fenomena ini dan mengingatkan masyarakat untuk lebih teliti. “Memang harus diakui memang susah (membedakannya), sehingga harus lebih mendalam (ditelusuri),” ujarnya, Jumat (14/6) di Ruang Pers Kemkomdigi.
Menurut Marroli, kemiripan antara konten AI dan gambar asli membuat verifikasi menjadi lebih teknis. Ia mencontohkan bahwa tone warna dan detail kecil perlu diperiksa ulang. “Kalau secara teknikal kan banyak ya tonenya kadang dicek lagi,” tambahnya.
Meningkatnya kemunculan konten berbasis AI membuat pemerintah merasa perlu hadir dengan regulasi yang mampu mengarahkan penggunaannya. Marroli menyatakan bahwa Kemkomdigi sedang menyiapkan peta jalan kecerdasan artifisial nasional. Regulasi ini diharapkan menjadi dasar untuk meminimalkan dampak negatif dari pemanfaatan teknologi AI.
Tujuan dari peta jalan tersebut adalah menciptakan masyarakat yang cakap AI, yang tidak hanya sebagai pengguna, tapi juga paham risikonya. “Harapannya kehadiran regulasi ini bisa memberikan arahan serta aturan yang jelas,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya ekosistem AI yang sehat dan bertanggung jawab.
Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital menargetkan peta jalan AI akan selesai dalam waktu dekat. “Mohon bersabar di bulan Juni, insya Allah roadmap-nya keluar,” ujar Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Digital. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (2/6).
Diskusi lintas sektor pun sudah dilakukan sejak awal 2025, termasuk dengan GoTo dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Meutya menyebut, penyusunan dilakukan secara mendetail dan inklusif agar regulasinya tepat sasaran. Tujuannya adalah agar regulasi tidak menghambat inovasi.
“Pemerintah ingin sekali agar regulasi cepat keluar, namun tentu harus berhati-hati,” tambah Meutya. Ia berharap AI bisa berkembang secara sehat di Tanah Air dengan payung hukum yang bijak dan adaptif.
Sumber : https://www.antaranews.com/berita/4898153/kemkomdigi-tanggapi-ramai-konten-ai-soal-kerusakan-raja-ampat
Penulis : Arnelya NL