Fajarnews.co, Washington, D.C. – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memerintahkan evakuasi sejumlah personel dari kawasan Timur Tengah pada Rabu (11/6), menyusul eskalasi konflik yang melibatkan Iran dan Israel. “Ya, mereka sedang dipindahkan karena tempat itu bisa menjadi berbahaya,” ujar Trump kepada wartawan di Washington. Keputusan ini diambil setelah Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS jika Israel benar-benar melakukan serangan.
Evakuasi ini juga sejalan dengan kekhawatiran meningkatnya ancaman terhadap pasukan dan diplomat AS, terutama di Irak, Kuwait, dan Bahrain. Seorang pejabat AS menyebut bahwa staf Kedutaan Besar AS di Irak telah dikurangi karena alasan keamanan. Iran menyatakan akan menyerang pangkalan AS bila fasilitas nuklir mereka diserang Israel.
Pada saat yang sama, Trump juga menegaskan sikap kerasnya terhadap program nuklir Iran. “Mereka tidak boleh punya senjata nuklir, sesederhana itu. Kami tidak akan membiarkan hal itu terjadi,” tegasnya. Meski demikian, ia tetap menyatakan jalur diplomasi masih terbuka.
AS dan Iran telah lima kali menggelar perundingan sejak April demi menyusun kesepakatan baru menggantikan perjanjian 2015 yang dibatalkan Trump pada masa jabatan pertamanya. Namun Trump kini mengaku “kurang yakin” kesepakatan akan tercapai, meski sebelumnya optimistis. Ia pun kembali menjalankan kampanye “tekanan maksimum” terhadap Teheran sejak menjabat kembali pada Januari.
Trump juga mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menahan diri demi mendukung peluang negosiasi. Namun, Israel disebut semakin tidak sabar, memprovokasi Iran dan memperkeruh ketegangan regional. Sementara itu, evakuasi personel terus berlanjut sebagai bentuk antisipasi dari potensi konflik militer yang lebih luas.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/internasional/20250612075749-134-1238838/trump-buru-buru-evakuasi-militer-as-di-timur-tengah-ada-apa
Penulis : Arnelya NL
