#JusticeForZaraQairina, Warganet Malaysia Desak Usut Tuntas Kematian

redaksi

Ribuan warga yang turun ke jalan menuntut keadilan untuk Zara Qairina Mahathir. Foto/MalaysiaGazette/Bernama

Fajarnews.co, Kinabalu – Kematian tragis seorang siswi bernama Zara Qairina Mahathir kini menyedot perhatian luas masyarakat Malaysia. Remaja berusia 13 tahun itu ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di dekat saluran pembuangan di bawah asrama Sekolah Menengah Kebangsaan Agama (SMKA) Tun Datu Mustapha pada 16 Juli 2025. Setelah sempat dilarikan ke Rumah Sakit Queen Elizabeth I, Kota Kinabalu, nyawa Zara tak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya.

Tanpa melalui proses autopsi terlebih dahulu, jenazah Zara langsung dimakamkan pada 18 Juli. Dugaan awal menyebutkan bahwa Zara mengalami luka parah akibat terjatuh dari lantai tiga asrama. Namun, rasa curiga mulai muncul dari pihak keluarga, terutama sang ibu, setelah melihat kondisi tubuh putrinya yang menurutnya menunjukkan tanda-tanda tidak wajar.

Pada 30 Juli 2025, ibu korban, Noraidah Lamat, secara resmi melapor ke pihak kepolisian demi meminta kejelasan atas kematian anaknya. Dalam laporannya, ia mengaku teringat jelas adanya luka memar di punggung Zara saat memandikan jenazah. “Saya melihat memar di punggungnya. Rasanya tidak wajar kalau hanya jatuh,” ucap Noraidah dalam pernyataannya kepada pihak berwajib.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada 3 Agustus, laporan kedua kembali diajukan oleh Noraidah. Kali ini, ia melampirkan rincian luka yang ia lihat serta mendesak agar jenazah Zara digali kembali untuk dilakukan autopsi. Ia dan keluarga semakin yakin ada yang disembunyikan dari kasus ini, terlebih setelah mereka menemukan bukti percakapan telepon antara Zara dan seorang teman, yang membahas dugaan pelecehan dan perundungan dari seniornya.

Dalam rekaman itu, terdengar ancaman dari seorang senior yang dikenal dengan sebutan “Kak M”. Ia dengan tegas berkata, “Jika aku menyentuhmu, kamu akan berdarah.” Ancaman tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Zara menjadi korban kekerasan sistematis di lingkungan asramanya, dan bukan semata-mata mengalami kecelakaan jatuh biasa.

Tanggapan serius pun datang dari masyarakat. Dukungan terhadap keluarga korban terus mengalir di media sosial, yang ditandai dengan ramainya penggunaan tagar #JusticeForZaraQairina. Merespons tekanan publik, Kamar Jaksa Agung akhirnya mengeluarkan perintah resmi untuk menggali kembali makam Zara dan melakukan autopsi pada Sabtu, 9 Agustus 2025. Namun hingga berita ini ditulis, hasil dari autopsi tersebut masih belum dipublikasikan.

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, juga turut memberikan komentar terkait kasus ini, terutama setelah beredar kabar bahwa insiden tersebut melibatkan sosok yang memiliki kaitan dengan tokoh politik. “Siapa pun yang terkait dengan kematiannya atau berkonspirasi dengan mereka yang terlibat tidak akan menerima perlindungan. Tapi jangan menuduh orang lain tanpa bukti,” tegasnya seperti dikutip dari The Star. Ia menambahkan, “Kalau ada bukti pelanggaran, ya kita hukum. Kita negara hukum, bukan negara fitnah.”

Sumber : https://mitrapost.com/2025/08/11/kematiannya-masih-jadi-misteri-warga-malaysia-suarakan-justice-for-zara-qairina/

Related Post

Tinggalkan komentar