Dispora Kukar Siapkan “Strava Challenge Air Run 2025”, Ajak Warga Tenggarong Aktif Berolahraga di Stadion Aji Imbut

redaksi

Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni. Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni. Foto/Fajarnews.co/Jainal

Fajarnews.co, Kutai Kartanegara – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara kembali menggulirkan kegiatan Strava Challenge Air Run 2025 sebagai penutup agenda olahraga tahun ini. Kepala Dispora Kukar, Aji Ali Husni, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dijadwalkan berlangsung pada bulan Desember mendatang.

“Insyaallah di akhir tahun 2025 kami kembali akan melaksanakan Strava Challenge Air Run. Kegiatan ini menjadi salah satu ajang untuk menghimpun para olahragawan, khususnya yang sering berolahraga di kawasan Tenggarong,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).

Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya sekadar kompetisi jarak tempuh, tetapi juga upaya memanfaatkan fasilitas olahraga yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah, terutama Kompleks Stadion Aji Imbut.

“Kami ingin mengajak masyarakat agar lebih memfungsikan Stadion Aji Imbut sebagai sarana olahraga yang representatif, udaranya segar, dan memiliki tingkat risiko yang kecil. Selain itu, kegiatan ini juga untuk meramaikan dan menghidupkan kembali atmosfer olahraga di kawasan tersebut,” jelasnya.

Ali juga menilai minat masyarakat Tenggarong terhadap aktivitas olahraga semakin meningkat. Hal itu terlihat dari ramainya masyarakat yang berolahraga di sekitar stadion, terutama pada sore hari.

“Alhamdulillah, kami lihat setiap sore sekitar jam empat, kawasan Aji Imbut mulai dipadati warga yang berjalan kaki, jogging, atau lari kecil. Ini bentuk kesadaran yang luar biasa akan pentingnya menjaga kebugaran,” katanya.

Lebih lanjut, Ali menjelaskan bahwa Strava Challenge Air Run 2025 dirancang dengan konsep fleksibel dan inklusif, agar dapat diikuti siapa saja tanpa batasan waktu tertentu.

“Peserta bisa menyesuaikan jadwal olahraganya sendiri. Jadi tidak harus datang di waktu tertentu. Dalam satu minggu, peserta cukup melaporkan capaian jarak tempuhnya masing-masing,” ujarnya.

Ia menegaskan, tantangan ini tidak bersifat memaksa, tetapi justru memberi ruang bagi masyarakat untuk berolahraga sesuai kemampuan dan waktu luang mereka.

“Intinya, semangatnya adalah partisipasi dan konsistensi. Kami ingin masyarakat berolahraga dengan gembira, tanpa tekanan, tapi tetap terukur dan berkelanjutan,” pungkasnya. (jnl)

Related Post

Tinggalkan komentar