Fajarnews.co, Jakarta – Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS di wilayah DKI Jakarta menunjukkan dominasi yang signifikan di tingkat nasional. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Yosamartha, saat menghadiri acara Pekan QRIS Nasional (PQN) 2025 yang digelar di Jakarta Selatan. Ia menyebut, Jakarta menyumbangkan hampir separuh dari total transaksi QRIS di seluruh Indonesia.
“Jakarta saja, hampir 50 persen, sekitar 43-45 persen,” ujar Yosamartha. Ia menambahkan bahwa bila QRIS disebut sebagai inovasi yang hebat, maka Jakarta lah yang menjadi pendorong utamanya. “Kalau orang mengatakan betapa hebatnya QRIS, ya Jakarta, karena kita menyumbangkan hampir setengah Indonesia,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa peran Jakarta bukan hanya sebatas pengguna QRIS terbesar, melainkan juga pusat dari semua inisiatif digitalisasi di Indonesia. Evolusi sistem pembayaran berbasis QR, termasuk pengembangan fitur-fitur seperti cross-border hingga QRIS Tap, semuanya bermula dari Jakarta. “Hampir semua inisiatif digitalisasi lahirnya di Jakarta,” katanya.
Dari sisi ekonomi, pertumbuhan Jakarta juga menjadi penopang utama perekonomian nasional. Di triwulan II-2025, pertumbuhan ekonomi Jakarta tercatat sebesar 5,18 persen, sedikit di atas rata-rata nasional yang berada di angka 5,12 persen. Ini menunjukkan bahwa Jakarta memainkan peran krusial sebagai motor penggerak ekonomi.
Tak kalah penting, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta turut menyumbang sekitar seperlima dari total perekonomian nasional. Yosamartha menyampaikan bahwa kontribusi Jakarta tidak bisa dianggap remeh. “Kalau kitanya lemah lesu, Indonesianya batuk-batuk,” ujarnya dengan analogi menarik.
Indeks daya saing digital yang dimiliki Jakarta pun disebut sebagai yang tertinggi secara nasional. Fakta ini menurutnya merupakan bukti kesiapan ibu kota dalam menjalankan transformasi digital di berbagai sektor. Ia pun mendorong agar Jakarta terus mengarah menjadi kota global yang modern dan berbudaya digital.
“Dengan digitalisasi ini kita dorong Jakarta menjadi kota global, kota digital yang berbudaya,” pungkas Yosamartha. Dengan pencapaian besar di bidang transaksi digital, serta kontribusi ekonomi yang kuat, Jakarta saat ini dianggap sebagai tulang punggung utama dalam perjalanan transformasi digital Indonesia.
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/6131838/qris-meroket-di-jakarta-sumbang-hampir-50-persen-transaksi-nasional?page=2
Penulis : Arnelya NL