Fajarnews.co, Jakarta – Polisi masih terus menyelidiki kasus kematian ADP, diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri, yang ditemukan meninggal di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Korban ditemukan pada Selasa (8/7) dalam kondisi kepala terlilit lakban. Kematian ini menimbulkan kecurigaan dan dinilai tidak wajar oleh pihak kepolisian.
Untuk mengungkap penyebab kematian ADP, penyidik tidak hanya mengandalkan bukti fisik dari lokasi kejadian, tetapi juga menelusuri lingkungan sosial korban. Lingkaran pertemanan dan rekan kerja menjadi salah satu fokus utama dalam pemeriksaan. “Para pihak terkait yang menjadi circle korban itu juga dilakukan komunikasi, dilakukan pengambilan keterangan,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Pemeriksaan terhadap orang-orang terdekat ADP dilakukan guna mendapatkan gambaran tentang kehidupan pribadi korban. Menurut Kombes Ade Ary, keterangan dari mereka bisa mengungkap kebiasaan sehari-hari dan kondisi psikologis korban sebelum peristiwa nahas itu terjadi. Ini dianggap penting untuk memahami konteks kematian korban secara menyeluruh.
Selain itu, rekaman CCTV dari lokasi kejadian juga menjadi bagian penting dalam pengungkapan kasus. Dalam salah satu rekaman, penjaga kos terlihat beberapa kali mondar-mandir di depan kamar korban pada waktu-waktu tertentu. Polisi mendalami apakah gerak-gerik tersebut berkaitan dengan kematian ADP.
Diketahui, penjaga kos melakukan pengecekan ke kamar korban atas permintaan dari istri ADP. “Istrinya minta penjaga kos ngecek karena HP suaminya mati,” ungkap Kombes Ade Ary. Hal ini menjadi titik awal dari penemuan jenazah korban di kamar kosnya.
Pemeriksaan terhadap penjaga kos juga telah dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut perannya. Sejauh ini belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus tersebut, namun penyelidikan terus berkembang. Polisi masih menunggu hasil lengkap autopsi dan pemeriksaan forensik.
Tidak hanya itu, penyidik akan melibatkan ahli psikologi forensik untuk mendalami karakter dan kondisi mental korban. “Ya tahap selanjutnya itu, nanti akan dilakukan (pemeriksaan oleh psikologi forensik),” tutur Kombes Ade Ary kepada wartawan. Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui apakah ada tekanan batin yang dialami ADP sebelum meninggal.
Hingga kini, polisi terus bekerja keras untuk mengungkap fakta-fakta di balik kematian ADP. Publik menanti kejelasan dan keadilan atas kematian salah satu diplomat muda terbaik Indonesia yang masih penuh teka-teki.
Sumber : https://news.detik.com/berita/d-8008736/kepingan-puzzle-terbaru-misteri-kematian-diplomat-muda-kemlu
Penulis : Arnelya NL