Fajarnews.co, Tenggarong – Upaya mendorong kemandirian ekonomi desa terus dilakukan Pemerintah Kecamatan Muara Kaman. Salah satu terobosan terbarunya adalah keberhasilan membentuk Koperasi Merah Putih di seluruh desa di wilayah tersebut. Desa Rantau Hempang menjadi desa terakhir yang membentuk koperasi ini pada Rabu, 28 Mei 2025.
Dengan selesainya pembentukan di desa ke-20 tersebut, kini seluruh desa di Muara Kaman telah memiliki koperasi aktif. “Alhamdulillah, pembentukan koperasi di 20 desa sudah selesai,” ujar Camat Muara Kaman, Barliang. Ia menyebut pencapaian ini sebagai hasil kerja kolektif antara pemerintah desa dan masyarakat.
Barliang menekankan bahwa koperasi harus dikelola secara profesional dan transparan. Ia mengingatkan bahwa koperasi adalah milik warga, bukan hanya proyek formalitas. “Koperasi ini harus menjadi wadah masyarakat desa untuk berkembang. Jangan sampai hanya formalitas, harus ada manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Pembentukan koperasi ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Kalimantan Timur. Pemerintah provinsi meminta agar koperasi desa segera terbentuk dan resmi terdaftar pada tahun 2025. Muara Kaman menjadi salah satu kecamatan yang bergerak cepat menindaklanjuti arahan tersebut.
Menurut Barliang, koperasi dapat menjadi pendorong ekonomi masyarakat secara berkelanjutan. Koperasi akan mengelola potensi ekonomi desa, membuka peluang usaha, serta memperkuat jaringan sosial antarwarga. Ia juga menyoroti pentingnya partisipasi aktif warga dalam kegiatan koperasi.
Selain potensi ekonomi, koperasi juga diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja di desa. “Kami berharap koperasi ini betul-betul dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga,” ucapnya. Dengan demikian, ekonomi desa tidak lagi bergantung pada pihak luar.
Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait menjadi kunci keberhasilan ini. Ke depan, Pemcam Muara Kaman akan terus memantau jalannya koperasi dan memberi pembinaan lanjutan. Barliang optimistis, model koperasi ini bisa direplikasi di wilayah lain sebagai contoh praktik ekonomi desa yang berkelanjutan.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL