Fajarnews.co, Tenggarong – Di Kecamatan Tenggarong, proyek pembangunan jembatan pendamping kini tengah dikebut oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. Oleh Dinas Pekerjaan Umum Kukar, jembatan ini disebut sebagai bagian penting dalam strategi konektivitas wilayah. Berada di sisi Jembatan Besi, struktur baru ini dirancang untuk menghubungkan kawasan wisata yang mulai ramai dikunjungi.
Menurut penjelasan Kepala Dinas PU Kukar, Wiyono, tujuan jembatan bukan sekadar meredakan kepadatan lalu lintas. “Akses ke objek wisata dan fasilitas umum akan lebih lancar dengan jembatan baru,” katanya. Dalam pandangannya, jembatan ini akan menjadi pintu masuk ekonomi baru di sektor pariwisata dan usaha lokal.
Secara geografis, keberadaan jembatan ini akan mempermudah pergerakan menuju Taman Titik Nol dan Tama Tanjong. Dua destinasi tersebut kini menjadi daya tarik wisatawan yang meningkat setiap bulannya. Tak hanya itu, lahan parkir yang lebih luas pun turut dipertimbangkan dalam proyek tersebut.
Alih-alih semata urusan teknis, jembatan ini dirancang juga untuk mendukung kebutuhan sosial masyarakat. Salah satunya adalah akses menuju rumah ibadah yang lebih mudah. Pemerintah berharap masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari proyek ini.
Melalui infrastruktur yang memadai, Pemkab Kukar mendorong peningkatan kualitas hidup warga secara menyeluruh. “Kita berharap dukungan masyarakat Kecamatan Tenggarong,” ungkap Wiyono. Menurutnya, kolaborasi warga menjadi fondasi kesuksesan pembangunan daerah.
Perluasan jalur yang terhubung dengan Jalan Kartini dan Jalan Panjaitan juga menjadi perhatian utama. Dengan demikian, kemacetan yang selama ini terjadi di jalur utama dapat diminimalisir. Pemkab melihat ini sebagai solusi jangka panjang yang berdampak besar.
Kegiatan ekonomi lokal diharapkan turut terdorong oleh kemudahan akses transportasi. Banyak pelaku UMKM yang kini mulai menggantungkan pemasukan pada kunjungan wisata. Tenggarong diharapkan muncul sebagai pusat ekonomi baru yang berbasis potensi lokal.
Sesuai target, penyelesaian pembangunan ditetapkan pada akhir tahun 2025. Dalam rentang waktu tersebut, progres proyek akan terus dimonitor secara ketat oleh tim teknis. Infrastruktur ini diyakini akan menjadi fondasi pertumbuhan wilayah Kutai Kartanegara ke depan.
(Adv/DiskominfoKukar)
Penulis : Arnelya NL