Embung Maluhu Resmi Dioperasikan, Pertanian Kukar Siap Menuju Kemandirian

redaksi

Peresmian Embung Maluhu, Rabu, 23/04/2025. Foto/Humas Pemkab

Fajarnews.co, Tenggarong – Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, meresmikan Embung Maluhu pada Rabu, 23 April 2025. Embung berkapasitas 3.000 meter kubik tersebut terletak di Jalan Semeru RT 18, Kelurahan Maluhu, dan dibangun atas aspirasi para petani yang tergabung dalam Gapoktan. Peresmian ini menjadi simbol kuatnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah.

“Pembangunan ini bukan dari atas ke bawah, melainkan hasil dari musyawarah petani. Mereka tahu apa yang dibutuhkan dan pemerintah hadir untuk memfasilitasi,” ujar Edi dalam sambutannya. Ia menegaskan bahwa pendekatan pembangunan partisipatif seperti ini akan terus dikembangkan ke wilayah lain di Kukar.

Kehadiran embung ini menjadi solusi strategis bagi ketergantungan petani terhadap curah hujan yang tidak menentu. Dengan embung, pola tanam bisa lebih terencana dan musim tanam dapat diperpanjang. Selain itu, efisiensi penggunaan air akan lebih mudah diatur secara kolektif oleh para petani.

Lebih dari sekadar infrastruktur irigasi, embung ini menjadi wujud nyata dari pembangunan yang berbasis pada kebutuhan riil lapangan. “Ini kesempatan untuk bertransformasi dari pertanian yang tergantung musim menjadi pertanian yang lebih terencana,” ungkap Edi. Ia juga berharap embung dapat dikelola secara swadaya.

Pemkab Kukar juga berkomitmen untuk memberikan dukungan teknis kepada kelompok tani. Bentuk dukungan tersebut berupa pelatihan, akses sarana, hingga pembinaan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan visi daerah dalam membangun pertanian berkelanjutan dan mandiri.

“Embung ini adalah bukti bahwa petani bisa menjadi penggerak pembangunan,” kata Edi. Ia menekankan bahwa petani harus diberdayakan, bukan hanya sebagai penerima manfaat, melainkan juga sebagai aktor utama pembangunan. Kolaborasi ini menjadi kunci utama kedaulatan pangan lokal.

Para petani di Kelurahan Maluhu menyambut baik peresmian ini. Mereka merasa aspirasi mereka tidak hanya didengar, tetapi juga diwujudkan dalam bentuk nyata. Dengan adanya embung, beban mereka dalam menghadapi musim kemarau pun bisa berkurang.

Ke depan, Edi berharap semakin banyak desa dan kelurahan yang turut menerapkan pola pembangunan serupa. “Kukar akan terus membangun bersama masyarakat, untuk pertanian yang lebih kuat dan mandiri,” tutupnya.

(Adv/DiskominfoKukar)

Penulis : Arnelya NL

Related Post

Tinggalkan komentar