Fajarnews.co, Tenggarong – Petani Desa Segihan di Kecamatan Sebulu kini berbenah mengikuti arus digitalisasi. Mereka tak ingin tertinggal zaman dan mulai memasarkan hasil pertanian secara online melalui pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah desa.
Kepala Desa Segihan, Hendra, menyebut program ini sebagai langkah untuk memutus ketergantungan petani terhadap tengkulak. “Kami ingin para petani lebih mandiri dan paham cara bersaing di pasar digital,” katanya.
Pelatihan dilakukan secara menyeluruh, dimulai dari teknik membuat konten yang menjual hingga pengelolaan logistik. Para petani diajari bagaimana memotret hasil panen agar menarik, menulis caption yang menggugah, dan mengatur pengiriman barang.
Tidak hanya teori, pelatihan juga mengutamakan praktik langsung. Petani langsung memotret produk, mengunggahnya ke media sosial, hingga menerima simulasi pesanan dari pelanggan.
Pemerintah Desa menggandeng para ahli digital marketing dan pelaku usaha online yang sudah berpengalaman. Pendekatan kolaboratif ini mempercepat pemahaman dan keterampilan para petani.
Perubahan pola pikir dan kemampuan ini diharapkan mampu membuka pasar yang lebih luas. Tidak hanya untuk konsumen lokal, tapi juga regional bahkan nasional.
Hendra meyakini, jika petani bisa menjual langsung hasilnya, mereka akan punya kuasa lebih atas harga dan pelanggan. “Itu yang ingin kami wujudkan,” ujarnya.
Program ini sekaligus menjadi titik awal transformasi sektor pertanian di desa menjadi lebih modern dan berdaya saing tinggi. Dari produksi semata menjadi usaha dengan nilai tambah.