Fajarnews.co, Kutai Kartanegara – Pemerintah Desa Loleng, Kecamatan Kota Bangun, menetapkan sektor pertanian dan perkebunan sawit sebagai program prioritas tahun 2025. Kepala Desa Loleng, Rapi’i, mengatakan langkah ini menjadi strategi utama untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa, Jumat (10/10/2025).
Menurutnya, sebagian besar warga Loleng sudah memiliki lahan perkebunan sawit yang kini menjadi sumber pendapatan utama. Melalui penguatan sektor ini, pemerintah desa berharap daya beli masyarakat semakin meningkat.
“Untuk saat ini kami masih fokus di bidang pertanian dan perkebunan sawit. Rata-rata warga sudah punya lahan, jadi kami dorong agar hasilnya bisa lebih maksimal,” ujar Rapi’i.
Ia menambahkan, fokus terhadap sawit dilakukan karena sektor tersebut sudah berjalan secara alami di masyarakat. Pemerintah desa memilih memperkuat potensi yang sudah ada, sambil memastikan keberlanjutan hasil panen.
Meski begitu, Rapi’i tidak menutup kemungkinan adanya diversifikasi ke sektor lain seperti peternakan atau ketahanan pangan. Namun, untuk tahun ini, desa masih akan mengutamakan pembinaan kelompok tani sawit.
“Belum ada arah ke peternakan seperti ayam petelur. Kami ambil yang sudah jalan dulu, biar lebih kuat pondasinya,” katanya.
Melalui pendampingan dan dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan hasil produksi sawit masyarakat bisa meningkat. Selain itu, harga jual di tingkat petani juga diharapkan lebih stabil.
Rapi’i menilai, pengembangan sawit tidak hanya berdampak pada peningkatan ekonomi, tapi juga membuka lapangan kerja baru di tingkat lokal. Beberapa warga bahkan mulai mengelola usaha pengangkutan hasil panen.
“Kalau ekonomi warga kuat, otomatis desa juga ikut maju. Itu yang kami kejar,” ujarnya.
Ia berharap, pemerintah kabupaten dapat terus mendukung pengembangan sektor unggulan desa agar masyarakat benar-benar merasakan hasil pembangunan.(zln)


